Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

Kelas Menulis Jurnalistik #5 Tahapan Awal Masuk Dunia Jurnalistik: Mengikuti perkembangan Bahasa

Bahasa itu selalu berkembang sesuai dengan dinamika sosial. Begitupun juga dengan tulisan. Ini adalah satu aspek untuk menarik pembaca. Sekecil apapun perubahan pada bahasa, dapat dideteksi dengan reaksi orang-orang yang menerima. Dengan bahasa masyarakat berkomunikasi satu sama lain. Semakin dinamis sebuah bahasa, semakin berkembang pula kebudayaan masyarakat. Karena semakin kompleks permasalahan yang terjadi. Otomatis kita memang harus peka dengan segala macam fenomena yang ada di sekitar kita. Apalagi sebagai seorang jurnalis, kita akan memegang tren bahasa yang sedang pop di masyarakat. Media apapun itu, karena memang menawarkan sebuah wacana untuk terus dikonsumsi oleh masyarakat. Di situlah sebenarnya peluang seorang jurnalis. Semakin kita peka dan kreatif terhadap mengolah dinamika sosial, bakalan selalu dilirik oleh masyarakat. Peka dalam arti sebagai seorang jurnalis harus berani menafsirkan setiap kondisi yang ada. Sebuah fenomena mungkin bagi kebanyakan orang adalah

Kelas Menulis Jurnalistik #4 Tahapan Awal Masuk Dunia Jurnalistik: Evaluasi Struktur Tulisan

Menulis itu perkara yang mudah. Setiap orang yang bisa berbicara, intinya berkomunikasilah, pasti bisa menulis. Tidak ada yang tidak bisa dibahasakan. Memang berawal dari kontiunitas. Dari sana kita harus menelaah satu persatu karya tulisan kita. Bagaimana seseorang akan dapat mendapatkan sebuah hasil jika tidak mengetahui apa yang sudah dilakukannya. Nah, evaluasilah yang menjadi peranan paling besar dalam kecepatan proses. Dalam proses mengevaluasi tentu saja juga membutuhkan perbandingan. Apa yang membuat kita bisa mengetahui sejauh mana capaian kita. Ya, tentu saja adalah perbandingan. Perbandingan di sini berarti pengetahuan tentang standar tulisan kita. Namun bukan berarti kita harus membandingkan tulisan kita dengan tulisan-tulisan orang lain. Ketakutannya adalah kita malah akan cenderung meniru karakter tulisan orang lain. Sebaiknya memang kita tetap percaya diri dengan tulisan kita sendiri. Setiap tulisan pasti mempunyai karakternya masing-masing. Dan itu pasti akan tero

Kelas Menulis Jurnalistik #3 Tahapan Awal Masuk Dunia Jurnalistik: Intensitas Menulis

Belajar jurnalistik harusnya memang selalu terus menulis. Apapun tulisannya, apalagi diawal. Biar saja orang membaca dan komentar jelek terhadap tulisan kita. Yang terpenting setiap hari terus menerus menulis. Sekalipun jangan pernah berhenti. Ya, tahapan yang ketiga adalah kontinuitas. Pasang target setiap hari berapa tulisan yang harus dihasilkan. Selain itu juga jumlah kata atau karakter juga harus ditentukan batas minimalnya. Dari kebiasaan itu nantinya kita akan terolah untuk menulis apapun meski mungkin hanya sekelebatan ide muncul. Nah, manfaatnya nanti kita akan terus bisa mengembangkan meskipun ide yang kita dapatkan hanya sependik satu ungkapan saja. Yang terpenting memang harus terus menulis dan menulis. Untuk awal tidak usah khawatir ketika di dalam tulisan terlalu banyak pengulangan. Kuantitas menulis itu dengan sendirinya akan membuat kita juga terbiasa untuk membuat pola-pola dalam tulisan kita. Kita akan mulai melihat struktur tulisan kita. Apakah deduktif, indukt

Kelas Menulis Jurnalistik #2 Tahapan Awal Masuk Dunia Jurnalistik: Narasumber

Setelah belajar mengenai analisis sosial sederhana, langkah selanjutnya sebagai seorang jurnalis adalah memperbanyak narasumber. Jurnalistik bukan hanya kerja di depan meja. Melainkan gabungan antara kerja otak dan kaki. Jurnalistik yang bidang keilmuannya menempatkan manusia pada poros, tentu harus bisa menggali info dari orang-orang yang punya informasi. Kita tidak hanya bisa menggunakan pengamatan tentang deskripsi pristiwa saja. Melainkan harus mencari sebuah komentar dari orang yang benar-benar mengetahui sebuah peristiwa. Kita tidak akan mendalami kontroversi di dalamnya mengenai bagaimana sebuah peristiwa itu benar atau tidak. Karena wacana itu nantinya juga akan kita bahas di pertemuan-pertemuan selanjutnya. Dalam konteks ini, kita hanya akan berbicara mengenai narasumber yang harus kita temukan. Atau potensi nara sumber yang pastinya akan selalu menjadi mitra seorang jurnalis. Nah, nara sumber yang saya maksud di sini adalah orang-orang yang bisa kita mintai keterangan d

Kelas Menulis Jurnalistik #1 tahapan awal masuk dunia jurnalistik

Kali ini kelas menulis membahas tentang tahapan awal memasuki dunia jurnalistik. Berdasarkan aliran baru jurnalistik, yaitu jurnalisme warga. Aliran ini hadir karena dukungan teknologi yang kian memberikan kemudahan bagi setiap warga untuk menyampaikan buah pikirnya. Tentu saja media sosial yang semakin hari, semakin banyak penggunanya itu akan memberikan dampak yang sangat luar biasa. Bisa saja medsos itu hanya dijadikan ajang curhat atau sebuah bentuk kontribusi terhadap sosial, tergantung dari penggunaannya. Lewat jurnalisme warga inilah setiap orang yang mempunyai keinginan terhadap perkembangan daerah akan semakin leluasa untuk terus berkontribusi. Maka dari itu, setiap orang harusnya belajar mengenai jurnalistik. Agar apapun yang ditulisnya tidak keluar dari kode etik, sehingga bisa dipertanggung jawabkan. Paling tidak tulisan-tulisan kawan-kawan tidak hanya menjadi angin lalu saja. Bisa dianggap sebagai karya jurnalistik yang berpengaruh terhadap perkembangan potensi daerah,