Waktu senggang selalu ingin kita lewatkan dengan mengunjungi tempat-tempat asyik. Bersama kawan-kawan, dengan cara bergaul ala kita. Dengan cara pandang ala kita memandang hal-hal di sekitar kita. Tidak soal bagaimana sebuah tempat itu memberikan pemandangan atau fasilitas-fasilitas kesenggangan. Yang terpenting malah bagaimana sebuah tempat itu memberikan kita kebebasan untuk menjadi kita. http://citris-uc.org/related-research/project/visualizing-ambivalence-public-sphere/ Menjadi kita, adalah ungkapan untuk mencari sebuah persamaan dari berbagai macam perbedaan. Menjadi kita dalam konteks ini bukan permasalahan fisik atau material. Lebih pada persamaan pandangan, prinsip, hobi, ataupun tujuan. Kita mengenalnya lewat berbagai macam komunitas. Sebuah wadah bentukan hubungan sosial masyarakat dengan kesadaran. Tentu saja di dalamnya pasti terbentuk nilai-nilai. Nilai-nilai itulah yang akan membentuk dunia kita. Kadang saya menyebutnya dengan dunia idealisme. Sebuah duni