Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Belajar Komentar dari Teater Indonesia

Saya benar-benar tidak mengerti apa yang harus saya komentari dengan beberapa fenomena-fenomena ini. Kurs mata uang Rupiah sedang anjlok, ada orang bernama Tuhan, ada penggusuran Kampung Pulo, ada Rizal Ramli. Sebelumnya ada Trigana Air, ada Muktamar NU plus Muhammdiyah. Ada juga sebelumnya MUI sedang sibuk merespon masalah riba. Terbentuk sebuah panggung teater di sana. Banyak orang yang pastinya menyaksikan dengan berbagai macam emosi. Khususnya bagi orang-orang yang ada di daerah. Yang jauh dari pusat pemerintahan.  Ada yang marah, ada yang panik, ada yang buat grup hatres, ada yang jadi lovers. Sepertinya semua orang memang masih ingin jadi bagian dari negeri ini. Kalau tidak, pasti banyak orang yang tidak acuh dengan semua itu. Begitu juga dengan saya secara pribadi. Ada keinginan untuk selalu merespon gejala-gejala yang ada di atas pentas tersebut. Saya tidak bisa hanya berdiam dengan beberapa hal yang mengganggu nurani saya. Mungkinkah itu senada atau malah berkeba

Biar Nggak Lagi Mikirin Kamu

S udah lama saya tidak nyampah di blog ini. Benar memang kata orang, kalau sudah kerja tidak banyak yang bisa dilakukan. Kesibukan kerja membuat orang jadi lupa apa yang menjadi passionnya. Yah yang namanya kerja pasti ada tuntutan dan beban kerja yang ditanggung. Saya mencoba untuk tidak larut, pada awalnya. Namun ternyata memang kompleks apa yang menjadi sebab saya bisa lupa dengan keinginan saya dulu. Yang awalnya hobi, malah jadi beban kerja yang sama sekali tidak asyik. Itu terus berlanjut sampai saat ini ketika menulis keluh kesah yang tidak berarti. Mungkin saja saya memang terlalu mudah lupa dengan hal-hal penting. Sesuatu yang sangat fatal sebenarnya. Malahan, hal-hal yang sepele seperti mikirin kamu itu yang membuat saya sering membuang waktu untuk mengenang. Padahal kalau dipikir-pikir itu tak punya arti apa-apa. Terlalu menyita banyak waktu. Menyita fokus kerja yang bisa menambah penghasilan dan menyusun masa depan. Terus kalau ada pertanyaan, apakah ketika m