Menulis itu perkara yang mudah. Setiap orang yang bisa berbicara, intinya berkomunikasilah, pasti bisa menulis. Tidak ada yang tidak bisa dibahasakan.
Memang berawal dari kontiunitas. Dari sana kita harus menelaah satu persatu karya tulisan kita. Bagaimana seseorang akan dapat mendapatkan sebuah hasil jika tidak mengetahui apa yang sudah dilakukannya. Nah, evaluasilah yang menjadi peranan paling besar dalam kecepatan proses.
Dalam proses mengevaluasi tentu saja juga membutuhkan perbandingan. Apa yang membuat kita bisa mengetahui sejauh mana capaian kita. Ya, tentu saja adalah perbandingan. Perbandingan di sini berarti pengetahuan tentang standar tulisan kita.
Namun bukan berarti kita harus membandingkan tulisan kita dengan tulisan-tulisan orang lain. Ketakutannya adalah kita malah akan cenderung meniru karakter tulisan orang lain. Sebaiknya memang kita tetap percaya diri dengan tulisan kita sendiri. Setiap tulisan pasti mempunyai karakternya masing-masing. Dan itu pasti akan terolah dari kebiasaan kita menulis.
Perbandingan yang dimaksud adalah bagaimana kita menyusun kalimat kita sesuai dengan SPOK. Susunan itu saya anggap menjadi sebuah paten dari setiap struktur kalimat. Ada subyek, kemudian subyek itu melakukan sesuatu yang dinamakan predikat. Biasanya ada sesuatu yang dilakukannya. Dan yang terakhir kita membutuhkan keterangan untuk memberikan informasi yang lebih detail.
Seekor burung terbang di atas pohon. Burung itu berputar-putar menandakan kegelisahannya. Pepohonan mulai mengering dan tak ada satupun yang mau berbuah. Itu semua karena tanah, tempat pohon itu berdiri sekarang, diambil sarinya.
Dalam paragraf tersebut tentu kita harus tahu masing-masing bagian-bagian strukturnya.
Kalimat pertama, Ada seekor burung terbang di atas pohon.
1. Seekor Burung = Subyek
2. terbang = predikat
3. di atas pohon = keterangan
Kalimat kedua, Burung itu berputar-putar menandakan kegelisahannya
1. Burung itu = subyek
2. berputar-putar = predikat
3. menandakan kegelisahannya = keterangan
Kalimat ketiga, Pepohonan mulai mengering dan tak ada satupun yang mau berbuah.
1. Pepohonan= subyek
2. mulai mengering= predikat
3. dan tak ada satupun yang mau berbuah = predikat
kalimat keempat, Itu semua karena tanah, tempat pohon itu berdiri sekarang, diambil sarinya.
1. Itu semua karena = kata sambung
2. tanah = subyek
3. tempat pohon itu berdiri sekarang = kalimat keterangan yang terdiri dari dari subyek, predikat, dan keterangan
4. diambil = predikat
5. sarinya = obyek
Seperti itulah cara kita mengevaluasi tulisan. Sehingga struktur kalimat yang kita bangun bisa jelas. Sederhana saja.
Evaluasi ini sangat penting sekali, hingga kita bisa lebih melihat bagaimana kekurangan kita. Dan kita harus terus melangkah. Kebenaran ada di tanganmu!
Memang berawal dari kontiunitas. Dari sana kita harus menelaah satu persatu karya tulisan kita. Bagaimana seseorang akan dapat mendapatkan sebuah hasil jika tidak mengetahui apa yang sudah dilakukannya. Nah, evaluasilah yang menjadi peranan paling besar dalam kecepatan proses.
Dalam proses mengevaluasi tentu saja juga membutuhkan perbandingan. Apa yang membuat kita bisa mengetahui sejauh mana capaian kita. Ya, tentu saja adalah perbandingan. Perbandingan di sini berarti pengetahuan tentang standar tulisan kita.
Namun bukan berarti kita harus membandingkan tulisan kita dengan tulisan-tulisan orang lain. Ketakutannya adalah kita malah akan cenderung meniru karakter tulisan orang lain. Sebaiknya memang kita tetap percaya diri dengan tulisan kita sendiri. Setiap tulisan pasti mempunyai karakternya masing-masing. Dan itu pasti akan terolah dari kebiasaan kita menulis.
Perbandingan yang dimaksud adalah bagaimana kita menyusun kalimat kita sesuai dengan SPOK. Susunan itu saya anggap menjadi sebuah paten dari setiap struktur kalimat. Ada subyek, kemudian subyek itu melakukan sesuatu yang dinamakan predikat. Biasanya ada sesuatu yang dilakukannya. Dan yang terakhir kita membutuhkan keterangan untuk memberikan informasi yang lebih detail.
Seekor burung terbang di atas pohon. Burung itu berputar-putar menandakan kegelisahannya. Pepohonan mulai mengering dan tak ada satupun yang mau berbuah. Itu semua karena tanah, tempat pohon itu berdiri sekarang, diambil sarinya.
Dalam paragraf tersebut tentu kita harus tahu masing-masing bagian-bagian strukturnya.
Kalimat pertama, Ada seekor burung terbang di atas pohon.
1. Seekor Burung = Subyek
2. terbang = predikat
3. di atas pohon = keterangan
Kalimat kedua, Burung itu berputar-putar menandakan kegelisahannya
1. Burung itu = subyek
2. berputar-putar = predikat
3. menandakan kegelisahannya = keterangan
Kalimat ketiga, Pepohonan mulai mengering dan tak ada satupun yang mau berbuah.
1. Pepohonan= subyek
2. mulai mengering= predikat
3. dan tak ada satupun yang mau berbuah = predikat
kalimat keempat, Itu semua karena tanah, tempat pohon itu berdiri sekarang, diambil sarinya.
1. Itu semua karena = kata sambung
2. tanah = subyek
3. tempat pohon itu berdiri sekarang = kalimat keterangan yang terdiri dari dari subyek, predikat, dan keterangan
4. diambil = predikat
5. sarinya = obyek
Seperti itulah cara kita mengevaluasi tulisan. Sehingga struktur kalimat yang kita bangun bisa jelas. Sederhana saja.
Evaluasi ini sangat penting sekali, hingga kita bisa lebih melihat bagaimana kekurangan kita. Dan kita harus terus melangkah. Kebenaran ada di tanganmu!
Komentar
Posting Komentar