Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2012

Ekspresi Lahbako

Lah Bakoh , menjadi penyejuk di tengah gerung kendaraan di pagi hari. Saat manusia sibuk untuk mengisi detik nafas kehidupan. Lalu lalang mengincar lembar hijau daun emas yang tak lagi bisa tumbuh. Meski demikian, kesejukan itu hanya menjadi pengganggu di mata orang yang terombang-ambing oleh permainan penguasa. 

Catatan dalam Seminggu di Rumah

Pertama sampai dirumah, realitas kehidupan seketika menghadang. Seorang pemuda yang aku ditemui di masjid karanganyar tempat aku menunggu jemputan dari bapak bercerita bagaimana dia ditipu oleh seseorang yang menawarkan pekerjaan kepadanya. Bertemu pertama kali di alun-alun Demak saat si pemuda   selesai berziarah ke makam Sunan Kalijaga, se penipu yang perkataannya penuh dengan bumbu manis menjalankan aksinya. Dengan iming-iming gaji 800 ribu rupiah tiap bulan membuatnya merasa bahwa itu adalah sebuah harapan masa depannya. Sehingga apapun dia lakukan termasuk harus mengikuti semua perkataan yang diucapkan oleh orang yang menawarkan barang. Si pemuda disuruh pulang mengambil ijazah yag dia punya sekaligus membawa sepeda motor karena dia bilang di tempat kerja, di Kudus ada kemacetan lalulintas yang tidak memungkinkan kendaraan umum lewat. Si pemuda diberi uang 7ribu rupiah untuk pulang dan mengambil sepeda motor. Betapa senang hatinya, dia bersemangat untuk cepat-cepat kerja. K