Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2015

Bukan Pertama Mengenal Pagi

Hari ini ada bersitan kuat dalam kepala untuk segera mengubah diri. Bangun setengah lima pagi. Mandi. Solat subuh. Menyiapkan sepatu, dan lari.  Aku merasakan kakiku sangat ringan. Dengan jaket dan celana pendek, langkah kakiku kupercepat. Namun aku masih malas untuk mendengar hiruk pikuk yang ada di sekitar. Aku pasang headset ke telinga. Kudengarkan radio pagi dengan isi acara yang tanpa banyak pilihan. Berita AS, kuliah subuh, dan lagu religi. Berkali-kali aku pindah saluran radio, tetap tiga jenis acara itu yang terdengar. Akhirnya aku pilih saluran berita dari VOA. Khas berita yang menggemakan nama Amerika, teroris, dan kekuasaan Amerika di Asia. Kejengkelanku itu malah mendorongku untuk terus lari. Satu blok aku lewati, kemudian belok ke selatan menuju pasar Baru di jalan Gubernur Suryo Lumajang. Aku tetap memilih jalur lurus sampai satu blok kemudian aku belok kanan. Asap kendaraan sangat terasa. Padahal kendaraan pagi itu masih sedikit. Kontras sekali dengan di

Mulai Tulis "Aku"

Aku baru ingat, aku jarang sekali menulis kata "aku". Dari hari ke hari, aku selalu menulis. Namun kata ganti pertama itu, selalu aku jauhi. Malah semakin jauh dari menulis kata aku, semakin lebih baik. Tidak adanya kata aku dalam tulisanku hanyalah sebuah keharusan semata. Pekerjaan memaksaku untuk menjadi orang lain. Aku tidak bisa mengemukakan pendapatku sendiri, meski aku yang menuliskannya.  Tapi persoalan larangan menulis aku secara eksplist maupun implisit, masih dalam perdebatan. Sebenarnya bisa saja, aku menulis tanpa menyertakan kata aku, tapi itu adalah aku. Hanya konteksnya berbeda. Aku dalam "aku" dan aku dalam kalimat-kalimat penunjang aku berbeda fungsi. Ah, semakin rumit saja. Seorang kawan bertanya, "Terus bagaimana kabarmu? Ceritalah" Pertanyaan itu membuatku agak bingung. Apakah memang sebenarnya aku butuh untuk cerita tentang aku? Sedangkan aku sendiri tidak pernah menginginkan untuk kuketahui sendiri bagaimana aku ini.