Hari ini muncul tanggal penting dalam kalender pribadiku. Sejak semalam lalu, saat satu hal berakhir, muncul hal baru yang membuatku kembali hidup. Setelah semalam lalu aku merasa kematian menerpaku, hari ini muncul dengan tangan yang tak kasatmata menunjukkanku pada flash forward.
Aku ceritakan sedikit saja tentang sebuah permainan cinta dalam hidupku. Ya, ini memang sebuah permainan. Sayangnya aku baru sadar ketika semuanya akan berakhir. Sejak pertama mulai, pertahananku ku buka lebar, tanpa adanya pertahanan sama sekali. Semua hal kuserahkan dengan begitu tulus, layaknya seorang bapak yang memberikan mainan pada anaknya. Seorang bapak yang selalu memanjakan anaknya hanya untuk kesenangan sang anak. Tanpa memperdulikan apa yang menjadi pembelajaran untuk si anak.
Kondisi itu terus berlanjut, saat cinta tumbuh dewasa, aku tetap diam di tempatku semula. Saat permainan dimulai. Aku hanya fokus pada bola yang menggelinding, aku sama sekali tidak memperhatikan setiap orang yang bergerak. Aku tidak bisa membaca perkembangan situasi di lapangan. Menjadi orang yang tidak bisa berkembang.
Seperti yang aku katakan di awal tulisan ini, aku sama sekali tidak menyadari bahwa ini adalah sebuah permainan. Aku tidak bisa membaca tanda baca yang telah tertulis jelas dalam kehidupa manusia ini. Selayaknya hidup dalam gua yang semua hal tidak akan pernah bisa berpengaruh kuat dalam kehidupan. Setiap hal dalam hidupku penuh dengan hal hal datar. Aku menganggap setiap hal itu biasa-biasa saja. Aku sama sekali tidak tahu apa-apa tentang kehidupan apalagi permainan yang seperti ini. Aku terjebak dan aku Kalah.
Tanda baca besar terlihat menampar pipiku setelah semalam, aku yang tudak tahu apa-apa tentang sebuah permainan bertanya langsung tenytang permainan yang aku dan dia mainkan. Tanpa ampun, tanpa melihat ketidakberdayaanku, dia memaksaku keluar permainan. Padahal aku merasa baru saja mulai. Ah, sungguh bodoh diriku.
Itulah juga yang menurutku terjadi di papan catur semalam. Begitu telak kekalahaku semalam. Tidak pernah aku merasa kalah dalam bermain kecuali semalam.
"Aku melihat sebenarnya permainamu bagus, tapi sering kali kamu kehilangan fokus," kata musuh caturku.
Apakah memang demikian halnya denga kehidupan cintaku. Sering kali aku lost focus dalam permainanku. Aku menjadi orang egois yang kehilangan tujuan dari permainan ini. Aku menjadi orang yang kehilangan diriku dalam permiananku. Aku bahkan merasa, setelah tahu bahwa ini adalah permainan, menjadi orang lain.
Semuanya ternyata sudah berakhir. Dan semuanya menjadi lebih jelas. Sekarang aku menyadari aku dalam permianan itu. AKu menjadi orang yang lahir kembali dari rahim kegagalan. Kini, aku buat sendiri kalenderku. Dunia ini permainan yang harus aku menangkan. Permainan tetap permainan
Kalender Manifest (by Cetar) |
Aku ceritakan sedikit saja tentang sebuah permainan cinta dalam hidupku. Ya, ini memang sebuah permainan. Sayangnya aku baru sadar ketika semuanya akan berakhir. Sejak pertama mulai, pertahananku ku buka lebar, tanpa adanya pertahanan sama sekali. Semua hal kuserahkan dengan begitu tulus, layaknya seorang bapak yang memberikan mainan pada anaknya. Seorang bapak yang selalu memanjakan anaknya hanya untuk kesenangan sang anak. Tanpa memperdulikan apa yang menjadi pembelajaran untuk si anak.
Kondisi itu terus berlanjut, saat cinta tumbuh dewasa, aku tetap diam di tempatku semula. Saat permainan dimulai. Aku hanya fokus pada bola yang menggelinding, aku sama sekali tidak memperhatikan setiap orang yang bergerak. Aku tidak bisa membaca perkembangan situasi di lapangan. Menjadi orang yang tidak bisa berkembang.
Seperti yang aku katakan di awal tulisan ini, aku sama sekali tidak menyadari bahwa ini adalah sebuah permainan. Aku tidak bisa membaca tanda baca yang telah tertulis jelas dalam kehidupa manusia ini. Selayaknya hidup dalam gua yang semua hal tidak akan pernah bisa berpengaruh kuat dalam kehidupan. Setiap hal dalam hidupku penuh dengan hal hal datar. Aku menganggap setiap hal itu biasa-biasa saja. Aku sama sekali tidak tahu apa-apa tentang kehidupan apalagi permainan yang seperti ini. Aku terjebak dan aku Kalah.
Tanda baca besar terlihat menampar pipiku setelah semalam, aku yang tudak tahu apa-apa tentang sebuah permainan bertanya langsung tenytang permainan yang aku dan dia mainkan. Tanpa ampun, tanpa melihat ketidakberdayaanku, dia memaksaku keluar permainan. Padahal aku merasa baru saja mulai. Ah, sungguh bodoh diriku.
Itulah juga yang menurutku terjadi di papan catur semalam. Begitu telak kekalahaku semalam. Tidak pernah aku merasa kalah dalam bermain kecuali semalam.
"Aku melihat sebenarnya permainamu bagus, tapi sering kali kamu kehilangan fokus," kata musuh caturku.
Apakah memang demikian halnya denga kehidupan cintaku. Sering kali aku lost focus dalam permainanku. Aku menjadi orang egois yang kehilangan tujuan dari permainan ini. Aku menjadi orang yang kehilangan diriku dalam permiananku. Aku bahkan merasa, setelah tahu bahwa ini adalah permainan, menjadi orang lain.
Semuanya ternyata sudah berakhir. Dan semuanya menjadi lebih jelas. Sekarang aku menyadari aku dalam permianan itu. AKu menjadi orang yang lahir kembali dari rahim kegagalan. Kini, aku buat sendiri kalenderku. Dunia ini permainan yang harus aku menangkan. Permainan tetap permainan
Komentar
Posting Komentar