Pernah aku berdiskusi dengan alam yang lirih. Mengapa benda butuh nama. Mengapa bahasa harus beraksara. Mengapa cinta butuh makna.
Pada angin aku berkata, "Tunjukkan dirimu!" Dia tak pernah sedikitpun menunjukkan wujudnya. Pada dingin aku juga berkata, "Tunjukkan dirimu!" Dia juga tak pernah bernyali menunjukkan wujudnya. Karena mungkin akan kutikam saat dia menyata.
Itulah yang kupahami akan sebuah cinta. Dia bahasa yang tak harus diungkap dengan kata. Dia bahasa sejati. Setiap makhluk di dunia ini paham akan maknanya tanpa harus membuka artinya dalam kamus.
Saat kamu datang, kamu tersenyum. Indah. Hatiku terbang meski tanpa sayap terpasang di punggungku.
Suara hati kita bergema melantunkan nada-nada
Melagu tanpa berkata
Irama hati kita bernada, merayu tanpa bicara
Melagu tanpa berkata seperti syair tak beraksara
Seperti puisi tanpa rima, seperti itu aku padamu
Dan saat aku pahami bahasa sejati. Aku tak butuhkan apa-apa untuk mengerti dirimu.
Komentar
Posting Komentar